Siklus Menstruasi Menjadi Tidak Teratur, Apa Penyebabnya? Berikut Penjelasannya!
Wanita usia dewasa mengalami proses menstruasi untuk melakukan fungsi reproduksinya. Menstruasi ditandai dengan luruhnya dinding rahim beserta sel telur yang tidak dibuahi yang sering kali dijadikan pertanda bahwa wanita tersebut tidak dalam keadaan hamil. Dinding rahim akan selalu terbentuk setiap awal fase reproduksi bersamaan dengan dibentuknya sel telur. Hal ini terjadi untuk mempersiapkan rahim jika sewaktu-waktu terjadi pembuahan sehingga embrio dapat menempel di dinding rahim untuk kemudian menjadi janin. Namun jika tak terjadi pembuahan, maka dinding rahim akan luruh menjadi darah menstruasi.
Siklus menstruasi pada wanita terjadi antara 25 hari hingga 35 hari sekali. Siklus ini dihitung dari tanggal awal menstruasi pertama periode lalu ke tanggal awal hari pertama menstruasi di periode selanjutnya. Dikatakan memiliki siklus menstruasi yang teratur jika durasi antara menstruasi pertama, kedua, ketiga dan seterusnya adalah sama yaitu 25 hingga 35 hari. Namun beberapa wanita memiliki siklus yang berbeda-beda dalam setiap kali masa periodenya, misalnya di bulan januari hingga februari memiliki siklus 30 hari, sedangkan di bulan maret terjadi siklus menstruasi hingga 35 hari.
Bagi wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur akan sulit untuk menentukan masa suburnya menggunakan sistem kalender. Masa subur umumnya terjadi setelah setengah masa siklus terjadi dan sama setiap bulannya. Namun untuk wanita yang memiliki siklus kurang teratur akan sulit untuk menghitung karena siklusnya selalu berubah-ubah. Pertanyaannya adalah, mengapa ada wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur? Apa yang menyebabkannya?
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan mengapa wanita memiliki siklus menstruasi tidak teratur :
Stress
Stress dapat memicu perubahan hormonal pada tubuh termasuk hormon reproduksi. Stress bisa membuat haid datang terlambat, terlalu cepat hingga darah yang keluar terlalu banyak atau terlalu sedikit namun dengan waktu yang lama.
Masa kehamilan
Menstruasi tidak akan datang jika ternyata terjadi pembuahan yang menyebabkan kehamilan. Dinding rahim akan menetap untuk menempelnya janin dalam tubuh ibu.
Menggunakan alat kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil kb atau IUD dapat mempengaruhi siklus menstruasi menjadi kurang teratur.
Menjelang menopause
Wanita di usia menopause akan memiliki siklus menstruasi tidak teratur dimana bisa terjadi hanya 60 hari sekali atau lebih panjang dari itu.
Kanker, kista, tumor pada rahim bisa juga mempengaruhi siklus menstruasi. Untuk sebab ini, umumnya wanita juga akan merasakan gejala lainnya misalnya keluar darah di luar menstruasi hingga rasa sakit pada perut bagian bawah.
Itulah beberapa sebab mengapa beberapa wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. beberapa sebab tidak memiliki sisi yang berbahaya namun beberapa lainnya justru membahayakan sehingga Anda perlu memeriksakan ke dokter jika gejala siklus tak teratur tersebut diikuti dengan gejala lain yang tidak mengenakkan.